Dijakarta yang sekarang ini , hampir setiap tahunnya Banjir merupakan sesuatu yang selalu datang tanpa bisa di hindari. seringkali banjir menimbulkan korban jiwa serta kerugian materil yang tidak sedikit. untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh banjir maka saya akan membagi sedikit cara membuat Alat Pendeteksi Banjir Sederhana , Berikut cara-caranya Teori yang di gunakan dalam pembuatan Alat Pendeteksi banjir ini adalah Archimedes “Setiap benda yang berada di dalam suatu fluida, maka benda itu akan mengalami gaya ke atas yang disebut gaya apung seberat zat cair yang dipindahkan” Rangkaian Listrik "Rangkaian Seri dan Paralel" Alat dan Bahan ping-pong LED Penghantar Listrik voil Cara Pembuatan alat dan bahan penampung air tiang penyangga, baterai dan dudukannya pada papan Pelambung dari bola pingpong kutub negatif dengan kabel ke pelampung kutub positif dengan kabel pada pelat yang sudah terhubung dengan lampu serta bel alat penampung dengan air sampai pelampung menyentuh pelat pada penyangga Desain Gambar Alat Pendeteksi Banjir Kesimpulan Alat ini dapat bekerja dengan baik dan fungsinya pun beragam tidak hanya terpaku pada pendeteksi banjir saja tetapi juga bekerja pada wadah penampung air agar tidak meluap dan kebutuhan air tanah pun bisa efektif dan bumi - pun dapat terselamatkan.PencapaianSK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. B. Tujuan Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
Unduh PDF Unduh PDF Salah satu benda yang mungkin Anda perlukan untuk mengatasi anak-anak usil yang berkeliaran adalah alarm buatan sendiri. Bahkan secara umum alat ini juga dapat digunakan untuk melindungi rumah yang bisa mengejutkan pencuri. Alarm akan mencegah pencurian terhadap benda-benda dan/atau membuat Anda menjadi lebih aman. 1 Kumpulkan bahan yang diperlukan. Anda bisa membeli semua bahan yang dibutuhkan di toko perkakas atau toko bangunan. Jika Anda tidak bisa menemukan bel mini 1,5 volt di toko perkakas, cobalah membelinya di toko elektronik. Untuk memperoleh semua bahan ini, Anda harus mengeluarkan uang sekitar Rp400 ribu. Bahan-bahan yang harus disiapkan di antaranya adalah Baterai 1,5 volt Bel mini 1,5 volt Karton misalnya dari kotak serealia Selotip listrik Lem Kabel insulasi 3 untai, dengan ukuran kecil Kayu lapis berukuran 10x30 cm atau lebih besar Meteran atau penggaris Hanger dinding bisa dilem dan dilepas Penjepit pakaian dari kayu dengan per Tali dengan panjang 90-150 sentimeter Tang pemotong kabel atau gunting yang kuat Tang pengelupas kabel[1] 2 Tempelkan kayu lapis pada dinding di samping pintu. Gunakan hanger dinding yang dapat dilekatkan dan dilepas atau selotip untuk menempelkan papan pada dinding. Ini berfungsi sebagai alas untuk alarm pintu. Mungkin Anda harus melubangi papan tersebut agar bisa digantung pada hanger. Biasanya, papan alarm dipasang di dekat bagian atas pintu, sekitar 30 sentimeter dari kosen. Sebagai alternatif, Anda bisa menempelkan alarm di atas meja, nakas meja kecil di samping tempat tidur, atau rak buku yang ditempatkan di dekat pintu jika Anda tidak ingin menggantungnya. Alarm yang ditempatkan di lokasi yang tinggi lebih sulit dinonaktifkan dan dijangkau. Akan tetapi, Anda memerlukan tali yang lebih panjang untuk melakukannya.[2] 3 Potong tiga untai kabel insulasi kabel yang dilapisi dengan selongsong karet, bukan kabel telanjang. Gunakan gunting yang kuat atau tang pemotong kabel untuk memotong 3 untai kabel dengan panjang sekitar 30 sentimeter untuk masing-masing kabel. Apabila menggunakan gunting, mungkin Anda harus menggerakkan gunting beberapa kali agar kabelnya putus. Ukur kabel dengan meteran atau penggaris, lalu tekuk kabel tersebut di titik yang akan dipotong. Ini memudahkan Anda untuk memotongnya secara akurat. Jika Anda tidak bisa memotong kabel dengan gunting, gunakan pisau yang tajam untuk memotongnya.[3] 4 Kelupas semua ujung kabel. Kabelnya akan dilapisi dengan karet insulasi yang bisa dikelupas dengan tang pengelupas kabel. Masukkan sekitar 5 cm ujung kabel ke dalam slot tang pengelupas dengan ukuran yang sesuai dengan besarnya kabel yang digunakan. Tekan tang pengelupas dengan kuat dan tarik kabelnya untuk melepas lapisan insulasi. Lakukan ini pada kedua ujung masing-masing kabel. Anda juga bisa menggunakan gunting atau pisau serbaguna untuk mengelupas karet insulasi. Iris karet insulasi hingga mencapai kawat logam yang ada di bagian dalam, lalu kelupas karet insulasinya. Jika karet insulasi sulit dilepas, Anda bisa menggunakan tang untuk menjepit dan menariknya dengan kuat.[4] Iklan 1 Gunakan selotip untuk melekatkan baterai dan bel pada papan kayu. Tempelkan keduanya pada papan kayu menggunakan selotip listrik. Selotip tidak boleh mengganggu atau menutupi aliran listrik ke arah bel, serta tidak boleh menutupi ujung positif + atau negatif - pada baterai.[5] Bel yang Anda beli mungkin sudah dilengkapi dengan lubang sekrup. Agar alarm menempel dengan kuat, gunakan sekrup untuk melekatkan bel pada papan. Gunakan sekrup yang pendek agar tidak menembus papan kayu. 2 Lilitkan ujung kabel yang telah dikelupas pada ujung penjepit pakaian. Lilitkan ujung dari 2 kabel yang telah dikelupas di sekitar bagian atas ujung penjepit pakaian. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah ujung penjepit pakaian dengan kabel yang lain. Putar ujung kabel yang telah dikelupas hingga terlilit kencang pada ujung penjepit.[6] Kabelnya akan bersentuhan ketika penjepit pakaian menutup. Ini akan mengaktifkan sirkuit dan menyalakan alarm.[7] 3Hubungkan kabel yang dililitkan di bagian bawah penjepit ke baterai. Tempatkan kabel hingga menyentuh bagian ujung positif + pada baterai. Gunakan selotip listrik untuk menempelkan kabel dengan kuat di tempatnya. Apabila baterai diletakkan di dalam dudukan atau wadah, tempelkan kabel tersebut ke konektor atau kabel positif pada dudukan, lalu lekatkan dengan kuat menggunakan selotip.[8] 4 Hubungkan satu kabel yang tidak menempel pada baterai ke bel. Terdapat lubang kecil pada bel yang bisa dimasuki kabel. Terdapat juga dua konektor, yaitu positif dan negatif. Hubungkan salah satu kabel yang dililitkan pada bagian atas penjepit pakaian secara langsung ke input positif pada bel.[9] Sebagai alternatif, mungkin bel yang Anda beli menyediakan kabel pendek yang keluar dari badan bel. Kelupas kabel ini jika perlu dan hubungkan kabel yang tidak menempel ke baterai ke kabel positif bel dengan memuntirnya. 5 Gunakan lembaran karton sebagai pemutus sirkuit. Potong selembar karton dengan ukuran sedang dan selipkan di sela-sela dua kabel yang dililitkan pada penjepit pakaian. Selipkan karton agar dua kabel yang melilit ujung penjepit tidak bersentuhan ketika menutup. Ini akan mencegah belnya berbunyi.[10] Anda bisa menggunakan bahan apa pun sebagai pemutus sirkuit, asalkan tidak bisa menghantarkan listrik. Cobalah menggunakan lembaran kertas, kayu, atau karet. Jika kartonnya tipis, mungkin Anda harus melipatnya untuk menjauhkan jarak antarkabel. Karton yang sangat tipis mungkin tidak bisa digunakan sebagai pemutus sirkuit.[11] 6 Hubungkan kabel yang tersisa. Tempelkan ujung dari salah satu kabel di penjepit yang tersisa ke bagian negatif - baterai. Gunakan selotip listrik untuk mengencangkannya. Selanjutnya, gunakan cara yang sama seperti sebelumnya untuk menempelkan kabel terakhir di penjepit pakaian ke input negatif - pada bel. Setelah kabel dipasang ke bel, gunakan selotip untuk menutup semua kabel yang terbuka. Ketika sirkuit sedang aktif, Anda bisa tersetrum jika menyentuh kabel yang telanjang. Berhati-hatilah, jangan sampai merusak pemutus sirkuit yang diselipkan di tengah lilitan kabel di penjepit. Jika terjadi, ini akan mengaktifkan sirkuit dan bisa menyebabkan sengatan listrik kecil ketika Anda menempelkan kabel ke bel.[12] 7 Uji sakelarnya dengan mengaktifkan sirkuit. Tempatkan alarm pada permukaan datar. Buka penjepit pakaian dan cabut pemutus sirkuit lembaran karton. Ketika penjepit menutup, sirkuit akan aktif dan belnya menyala. Ujung-ujung kabel terkelupas yang dililitkan pada penjepit harus bersentuhan dengan baik. Apabila tidak bersentuhan atau hampir tidak bersentuhan, lilitkan lebih banyak kabel di sekitar penjepit. Ketika menata kabel di penjepit, lepaskan baterai dari sirkuit untuk menghindari sengatan listrik.[13] 8 Periksa koneksi dan baterainya apabila bel tidak berbunyi. Jika belnya tidak aktif, mungkin salah satu koneksinya kendur. Selipkan kembali pemutus arus listrik karton dan kencangkan semua koneksi. Selanjutnya, jika alarm tetap tidak berfungsi, gantilah baterainya dengan yang baru. Untuk memperkuat koneksi antarkabel, hubungkan antarkabel dengan memuntirnya, lalu tutup dengan selotip untuk mencegah sengatan listrik secara tidak sengaja. Untuk memperkuat koneksi antarkonektor, lilitkan ujung kabel menggunakan tang hingga terbentuk lingkaran kecil. Lingkarannya harus cukup kecil sehingga bisa melekat kuat pada konektor. Lekatkan lingkaran kabel ke konektor dengan selotip. Pada beberapa kasus, mungkin bel yang Anda gunakan rusak. Ujilah bel dengan menghubungkannya ke sumber daya sesuai petunjuk di kemasan bel. Jika tetap tidak berfungsi, berarti belnya rusak. Iklan 1 Tempelkan penjepit pakaian ke papan kayu. Lepaskan papan kayu dari dinding. Baterai dan belnya sudah menempel di papan tersebut. Lekatkan penjepit di dekat baterai dan bel. Ikuti petunjuk penggunaan lem di kemasannya dan biarkan lem mengering sebelum Anda melanjutkan prosesnya. Penjepit pakaian berukuran cukup kecil sehingga bisa ditempelkan dengan baik menggunakan lem tembak atau lem serbaguna. Untuk mendapatkan hasil terbaik, gunakan lem yang kuat atau lem kayu. 2Atur kelebihan kabel dengan selotip, lalu gantung papan kayunya. Kabel yang terlalu panjang dan mencuat ke segala arah dapat berbahaya. Kabel seperti ini bisa tersangkut sesuatu atau tercabut secara tidak sengaja. Jika kabelnya rusak, alarm menjadi tidak berfungsi. Lekatkan kabel ke papan kayu agar tidak tersangkut atau tercabut. Setelah itu, gantung kembali papan kayu ke dinding. 3 Tempelkan tali ke lembaran karton yang ada pada penjepit. Lekatkan tali ke karton dengan selotip. Sebagai alternatif, buatlah lubang kecil pada karton menggunakan gunting, lalu ikatkan tali ke lubang karton dengan simpul yang sederhana.[14] Pastikan talinya melekat kuat pada karton. Ada kemungkinan, pintunya dibuka secara mendadak. Jika ikatannya lemah, tali bisa terlepas dan kartonnya masih terselip di penjepit. Jika hal ini terjadi, alarm tidak akan berbunyi.[15] 4 Ikatkan ujung tali yang lain ke pintu. Ikat talinya ke gagang pintu atau tempelkan di salah satu bagian pintu. Sesuaikan panjang tali sehingga ketika pintunya terbuka, tali akan tertarik. Ketika lembaran karton tercabut, alarmnya akan berbunyi.[16] Apabila pintunya dicat atau dibuat dari bahan yang bagus, jangan melekatkan tali ke pintu menggunakan selotip. Beberapa selotip bisa merusak cat atau kayu ketika dikelupas. Iklan Jangan lupa memeriksa garasi atau gudang peralatan untuk mencari bahan-bahan pembuat alarm sebelum Anda berbelanja. Mungkin saja Anda telah memiliki beberapa bahan yang dibutuhkan. Iklan Peringatan Saat merakit dan memasang alarm, ada kemungkinan Anda tersetrum. Meskipun begitu, baterai yang digunakan pada alarm ini hanya memiliki tegangan yang rendah sehingga tidak terlalu berbahaya. Berhati-hatilah ketika memotong dan mengelupas kabel. Jangan memotong di dekat tubuh dan jauhkan bilah pisau dari jari dan anggota badan. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Baterai 1,5 volt Bel mini 1,5 volt Karton misalnya dari kotak serealia Selotip listrik Lem Kabel insulasi 3 untai, dengan ukuran kecil Kayu lapis berukuran 10x30 cm atau lebih besar Meteran atau penggaris Hanger dinding bisa dilem dan dilepas Penjepit pakaian dari kayu dengan per Tali dengan panjang 90-150 sentimeter Tang pemotong kabel atau gunting yang kuat Tang pengelupas kabel Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
22 Views Alat dan Bahan Wadah maupun ember Kabel Baterai 2 buah, sendirisendiri dengan tekanan listrik 1,5 volt beserta tempatnya Sakelar Lampu busur boncel Kawat dan belek Gabus, paku kecil, dan papan Catut dan paku Air Cara Mengunting Perangkat ajang bola lampu plong papan. Sambungkan bohlam dengan kabel, tempelkan lampu di atas papan. Sambungkan seng pada ujung benang tembaga yang beranting . lalu tempelkan seng di fragmen dasar papan dudukan lampu. 2. Buatlah pelampung berpangkal gabus ataupun tiang bahan yang mengapung di atas air lalu putaran atas nya dilapisi dengan tin atau seng, kemudian dihubungkan tin alias seng tersebut dengan kabel. 3. Susunlah benang kuningan dan sakelar. jika sudah terhubung maka hubungkanlah pergaulan telegram dan sakelar dengan rangkaian aki yang diletakkan plong tempat baterai. 4. Pasanglah rangkaian – rangkayan yang telah di rakit pada palagan yang sudah lalu diisi air. kancah yang berilmu air tersebut di misal kan andai sungai, danau, atau persebaran air di suatu arena yang mungkin saja akan melimpah dan mengakibatkan air ampuh. 5. Hubungkan dengan perantaraan aki nan sudah disusun dengan rangkaina yang lain nya yang sudah di susun di wadah. Foooaalaaa…. alat peraga Sirene Banjir yang mutakadim kita ancu sudah selesai dan siap bakal di uji coba. Cara Kerja Pasca- dirangkai dan dihubungkan dengan baterai, nyalakan sakelarnya agar radas perag bisa berfungsi, tambahkan air ke dalam medan secara perlahan sedikit demi rendah, ketika air terus bertambah maka permukaan alat penglihatan turut naik dan akan mendorong pelampung menanjak ke atas. Apabila jumlah air dalam botol terus bertambah, maka pelampung yang di atas nya terdapat kaleng akan mepet puas seng nan kaya di sumber akar kusen dudukan bohlam. Karna seng dan belek tadi sudah di sambungkan dengan rangkayan dan sudah di sambungkan lega lampu kecil pun maka lampu akan tunu ketika belek dan seng bersentuhan karena terjadi revolusi listrik. Kaprikornus, jikalau air start naik karena banjir, maka lampu tanda bahaya akan tunu. Selain dengan bola lampu kita dapat mengkreasikan seorang desain alarm kita masing masing, kali bisa di buat bohlam nya secara ajek sesuai ketinggian air ibarat nya lampu mentah masih batah aman, jika air makin kian mala lampu busur kuning berkobar menandakan batas waspada, dan sekiranya air terus naik bersantap lampu ahmar akan menyala nan mendakan bahaya. Bisa juga kita tambahkan dengan Speacker jadi alarm bisa kita tangkap suara jika sewaktu – musim terjadi air bah di paruh lilin lebah saat semua anak adam terlelap tidur. dan masih banyak kresai yang boleh kita untuk, itu semua terampai inpirasi kalian hehe… aji-aji permakluman akan menjadi lebih seru jika kita bisa mengetahui dan dapat mempraktikan segala yang telah kita pelajari.. so menginjak lah belajar tanpa menyambat 🙂 SELAMAT Menyedang Source
RANGKAIANALARM PENDETEKSI BANJIR Oleh: Khaidir Faturrachman (061530330278) Oleh karena itu diperlukan alat pendeteksi banjir sederhana yang dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri dan dapat berfungsi secara efektif. Pindahkan jalur yang telah kita buat ke papan PCB tersebut sesuai dengan jalur yang telah ada. Alat dan Bahan Wadah atau ember Kabel Baterai 2 buah, masing-masing dengan tegangan 1,5 volt beserta tempatnya Sakelar Bohlam kecil Kawat dan kaleng Gabus, paku kecil, dan papan Tang dan paku Air Cara Merangkai Alat tempat lampu pada papan. Sambungkan lampu dengan kabel, tempelkan lampu di atas papan. Sambungkan seng pada ujung kabel yang bercabang . lalu tempelkan seng di bagian bawah papan dudukan lampu. 2. Buatlah pelampung dari gabus atau kayu bahan yang mengapung di atas air lalu bagian atas nya dilapisi dengan kaleng atau seng, kemudian dihubungkan kaleng atau seng tersebut dengan kabel. 3. Susunlah kabel dan sakelar. jika sudah terhubung maka hubungkanlah rangkaian kabel dan sakelar dengan rangkaian baterai yang diletakkan pada tempat baterai. 4. Pasanglah rangkaian – rangkayan yang telah di rakit pada wadah yang sudah diisi air. wadah yang berisi air tersebut di misal kan sebagai sungai, danau, atau aliran air di suatu tempat yang mungkin saja akan meluap dan mengakibatkan banjir. 5. Hubungkan dengan rangkaian baterai yang sudah disusun dengan rangkaina yang lain nya yang sudah di susun di wadah. Foooaalaaa…. alat peraga Alarm Banjir yang telah kita rakit sudah selesai dan siap untuk di uji coba. Cara Kerja Setelah dirangkai dan dihubungkan dengan baterai, nyalakan sakelarnya agar alat perag dapat berfungsi, tambahkan air ke dalam wadah secara perlahan sedikit demi sedikit, ketika air terus bertambah maka permukaan ain ikut naik dan akan mendorong pelampung naik ke atas. Apabila jumlah air dalam botol terus bertambah, maka pelampung yang di atas nya terdapat kaleng akan menempel pada seng yang berada di bawah papan dudukan lampu. Karna seng dan kaleng tadi sudah di sambungkan dengan rangkayan dan telah di sambungkan pada bohlam kecil juga maka lampu akan menyala ketika kaleng dan seng bersentuhan karena terjadi aliran listrik. Jadi, jika air mulai naik karena banjir, maka lampu tanda bahaya akan menyala. Selain dengan lampu kita bisa mengkreasikan sendiri desain alarm kita masing masing, mungkin bisa di buat bohlam nya secara berkala sesuai ketinggian air misal nya lampu hijau masih batah aman, jika air makin bertambah mala lampu kuning menyala menandakan batas waspada, dan jika air terus naik makan lampu merah akan menyala yang mendakan bahaya. Bisa juga kita tambahkan dengan Speacker jadi tanda bahaya bisa kita dengar jika sewaktu – waktu terjadi banjir di tengah malam saat semua orang terlelap tidur. dan masih banyak kresai yang bisa kita buat, itu semua tergantung inpirasi kalian hehe… ilmu pengetahuan akan menjadi lebih seru jika kita bisa mengerti dan dapat mempraktikan apa yang telah kita pelajari.. so mulai lah belajar tanpa mengeluh 🙂 SELAMAT MENCOBA Caranyaantara lain dengan cara membuat deteksi banjir . Untuk itulah kami membuat alat sederhana untuk pendeteksi banjir . Untuk penjelasan lebih lanjut lihat di Bab 2. kami akan menjelaskan tentang apa guna dari alat pendeteksi banjir ini, bagaimana Prinsip kerja & Bagaimana Caranya bisa memberi tanda bahaya :